“Masih
Stand Up Al?” sekarang kalau ada pertanyaan seperti itu, saya cuma menjawab “masih,
tapi lagi vakum” atau kadang saya jawab lengkap “Belum balik lagi, habis bikin spesial
show sekarang vakum dulu”. Sebenarnya itu hanya basa basi saya saja, jawaban
sebenarnya adalah hati dan jiwa saya sudah tidak lagi di Stand Up Comedy, mood-nya
udah gak ada, gak bisa di pungkiri juga saya sudah mulai jauh dari komunitas
Stand Up BSC ( Banten Serang Cilegon ). 18 Oktober 2014 adalah terahir saya
memegang mic untuk Stand Up Comedy secara serius, setelah itu saya memang milih
vakum, tapi beberapa kesempatan saya mencoba openmic dan hasilnya, moodnya udah
gak ada lagi. Langkung Tipayun adalah nama pertunjukan yang saya banggakan, banyak
terjadi hal ”sepesial” buat saya pribadi, mulai dari nama (Langkung Tipayun)
yang dikasih sama ayah saya langsung, kehadiran Ibu saya di hari H, memeluk ibu
saya diatas stage seusai saya menutup pertunjukan, dibuka oleh 2 sahabat saya
yang luar biasa (Wawan & Hanif), dan masih banyak lagi lainnya. Biarpun cuma
dihadiri 50 penonton, itu pencapaian yang bagus untuk saya, tapi sebenarnya ini
penonton yang paling sedikit untuk saya berdiri di stage Stand Up Comedy
komersil, sebenarnya ini pencapaian yang buruk, saya juga membuat VCD Langkung
Tipayun bagi yang tidak bisa hadir di hari H yang nyatanya sampai sekarang
TIDAK LAKU. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah Komunitas membantu? Jawabannya
adalah iya, tapi tidak banyak membantu, dari acara Langkung Tipayun sampai
penjualan VCD.
“Karena
itu Al menjauh Komunitas BSC?” bukan,saya tidak pernah permasalahkan penonton
Langkung Tipayun yang sedikit atau VCD Langkung Tipayun yang tidak laku. Awal
saya menjauh dimulai dari “bercandaan” sehari-hari (bukan materi stand up) anak
anak komunitas yang sudah tidak lagi bisa saya mengerti, seperti sudah bukan
segmen saya lagi, juga belakangan ini saya sudah merasa tidak banyak dilibatkan
dalam acara acara yang diadakan Komunitas BSC, pada dasarnya saya orang yang suka
berorganisasi, makanya saya punya banyak komunitas, tapi saya merasa otak saya
sudah tidak bisa lagi digunakan di Komunitas BSC.
“Terus,
Al?” saya pernah tanya ke diri saya sendiri “udah gak bisa berorganisasi Al?”
pertanyaan itu terjawab 3 minggu terahir ini, ketika saya ditunjuk sebagai
penanggung jawab Karang Taruna di komplek saya, dengan baik saya bisa
berorganisasi dan menghasilkan 3 acara yang sukses bersama teman teman Karang
Taruna, lomba 17an (16-17 Agustus 2015), Acara Puncak RW 007 Awards (22 Agustus
2015) dan pembubaran panitia (30 Agustus 2015). Jadi ini bukan karena saya yang
tidak bisa berorganisasi, tapi karena tempat saya berorganisasi yang sudah
tidak lagi membuat saya merasa menjadi bagian komunitas.
“Mau berenti
Stand Up Selamanya?” mmhhhhhhhh……….. iya.
Tulisan
ini saya dedikasikan buat semua orang yang sudah mendukung saya di Stand Up
Comedy: Faisal Abdul, Panji Anosapati, Adit, Danang Wicaksono, Muamar Qadafi,
Randi Pratama, Faisal, Yuda Henri, Adang, Damaris, Andika
Suherlandika, Idham Tegar, Muhammad Nurhadi, Nikson Siboro, Mugmin Aziz, Yazid
Nata, Wawan Agus Aji, Hanif Syaban, Dendi, Fitriyani, Rinaldi Sunu, Rizky Irawan,
Ivan Setiawan, dan Gebi Ramadhan.