Saya dikenal orang yang punya
idealisme tinggi dan kontroversi, sudah 2 tahun lebih saya tak memberi uang
kepada pengemis yang saya temui di jalan, apa saya pelit? Tanyakan saja pada
teman-teman sekitar saya, apa saya pelit? Jawabannya saya orang yang cukup
loyal, membantu teman yang kesusahan financial, atau sekedar mentraktir atau
memberi barang yang saya miliki. Jika anda bertanya bagaimana saya beramal?
Semua mesjid pasti memiliki kotak amal, masukan saja beberapa receh kedalamnya,
banyak lembaga yang menyediakan jasa menyampaikan amal atau zakat, datangilah,
banyak panti asuhan di sekitar kita yang juga perlu donator, apa masih bingung
bagaimana cara beramal yang benar?
Mungkin
banyak yang mengenal saya yang cukup vokal melantangkan kalimat “Keren Tanpa
Rokok”, mengajak banyak orang untuk menekan angka perokok di Indonesia,
terutama perokok di usia dini, kini juga saya cukup begitu lantang meneriakan
isu pengemis, mulai dari gerakan tidak memberikan uang pada pengemis, alasannya
diluar isu pengemis penghasilannya bias 30 juta sebulan dan itu menjadi bisnis
yang menggiurkan, diluar hitung – hitungan mereka dapat serubu tiap 2 menit
sekali di lampu merah lalu dikali jam kerja dikali hari dan bla bla bla itu,
alasan yang saya gunakan adalah “Jika kamu memberikan uang kepada pengemis sama
dengan kamu mendukung adanya kemiskinan di wilayah tersebut” saya tidak mau
mendukung adanya kemiskinan di wilayah Indonesia, alasan itulah yang saya
pakai. Juga di Undang Undang pasal 34
ayat 1 : Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh Negara.
Untuk
isu ini saya lebih fokus kepada isu Balita yang dibawa saat mengemis, diluar
isu Balita yang dibawa adalah hasil sewaan bukan anaknya sendiri (ada beberapa
kasus yang menghebohkan soal isu ini), ini mengenai pertanyaan “kenapa balita
yang dibawa pengemis selalu tertidur/ tenang?” jawaban yang saya dapatkan
begitu mengejutkan, yang saya baca dari beberapa artikel di internet, si balita
yang dibawa pengemis diberi Vodka atau Heroin agar si balita tenang, jelas ini
bukan bahan yang baik untuk dikonsumsi oleh balita, efeknya jika ini dikonsumsi
berlebihan adalah kematian, ironisnya ini hal yang biasa untuk mereka, karena
si balita selalu tenang dan tidur tidak ada yang tahu si balita hanya tidur seperti
biasanya atau sudah tak bernyawa, jika si balita sudah tak bernyawa tugas
pengemis terus menggendong sambil mengemis sampai “jam kerjanya” habis, ketika
si balita meninggal maka keesokan harinya si pengemis akan membawa balita yang
baru, yang sudah tak bernyawa diganti begitu saja, sejahat itulah Bisnis ini.
Maka jika kamu memberikan uang kepada pengemis model ini sama saja kamu
membantu berjalannya bisnis jahat ini, sama saja membatu membuat banyak balita
hilang nyawa. Apa kamu masih ingin memberi?