Hanoman Pecicilan

Hanoman Pecicilan

Selasa, 23 Juni 2015

Balita Indonesia



Saya dikenal orang yang punya idealisme tinggi dan kontroversi, sudah 2 tahun lebih saya tak memberi uang kepada pengemis yang saya temui di jalan, apa saya pelit? Tanyakan saja pada teman-teman sekitar saya, apa saya pelit? Jawabannya saya orang yang cukup loyal, membantu teman yang kesusahan financial, atau sekedar mentraktir atau memberi barang yang saya miliki. Jika anda bertanya bagaimana saya beramal? Semua mesjid pasti memiliki kotak amal, masukan saja beberapa receh kedalamnya, banyak lembaga yang menyediakan jasa menyampaikan amal atau zakat, datangilah, banyak panti asuhan di sekitar kita yang juga perlu donator, apa masih bingung bagaimana cara beramal yang benar?
                Mungkin banyak yang mengenal saya yang cukup vokal melantangkan kalimat “Keren Tanpa Rokok”, mengajak banyak orang untuk menekan angka perokok di Indonesia, terutama perokok di usia dini, kini juga saya cukup begitu lantang meneriakan isu pengemis, mulai dari gerakan tidak memberikan uang pada pengemis, alasannya diluar isu pengemis penghasilannya bias 30 juta sebulan dan itu menjadi bisnis yang menggiurkan, diluar hitung – hitungan mereka dapat serubu tiap 2 menit sekali di lampu merah lalu dikali jam kerja dikali hari dan bla bla bla itu, alasan yang saya gunakan adalah “Jika kamu memberikan uang kepada pengemis sama dengan kamu mendukung adanya kemiskinan di wilayah tersebut” saya tidak mau mendukung adanya kemiskinan di wilayah Indonesia, alasan itulah yang saya pakai. Juga di Undang Undang  pasal 34 ayat 1 : Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh Negara.
                Untuk isu ini saya lebih fokus kepada isu Balita yang dibawa saat mengemis, diluar isu Balita yang dibawa adalah hasil sewaan bukan anaknya sendiri (ada beberapa kasus yang menghebohkan soal isu ini), ini mengenai pertanyaan “kenapa balita yang dibawa pengemis selalu tertidur/ tenang?” jawaban yang saya dapatkan begitu mengejutkan, yang saya baca dari beberapa artikel di internet, si balita yang dibawa pengemis diberi Vodka atau Heroin agar si balita tenang, jelas ini bukan bahan yang baik untuk dikonsumsi oleh balita, efeknya jika ini dikonsumsi berlebihan adalah kematian, ironisnya ini hal yang biasa untuk mereka, karena si balita selalu tenang dan tidur tidak ada yang tahu si balita hanya tidur seperti biasanya atau sudah tak bernyawa, jika si balita sudah tak bernyawa tugas pengemis terus menggendong sambil mengemis sampai “jam kerjanya” habis, ketika si balita meninggal maka keesokan harinya si pengemis akan membawa balita yang baru, yang sudah tak bernyawa diganti begitu saja, sejahat itulah Bisnis ini. Maka jika kamu memberikan uang kepada pengemis model ini sama saja kamu membantu berjalannya bisnis jahat ini, sama saja membatu membuat banyak balita hilang nyawa. Apa kamu masih ingin memberi?