Perubahan Berawal dari Satu Pemuda.
Berani Mengubah, itulah tulisan yang tertulis di kaus yang saat ini saya
kenakan, sebuah kaus yang saya dapatkan dari mengikuti sebuah Quiz di internet
yang diadakan oleh Coca-Cola Indonesia dengan tagline #BeraniMengubah, Quiz
yang menampung banyak sekali ide untuk menciptakan perubahan bagi Indonesia.
Kaus yang saya kenakan terasa semakin keren karena di belakang kaus saya
tercoret jelas Tandatangan dari Pandji Pragiwaksono. Beliau adalah salah satu
inspirasi saya dalam dunia Stand Up Comedy dan inspirasi untuk mencintai
Indonesia. Dulu saya mengganggap bahwa Indonesia sudah kacau dan sudah tidak
layak untuk di tempati lagi, hawa yang panas, korupsi yang merajalela,
lingkungan yang sangat tidak nyaman, iya itu benar, saya sempat berfikir untuk
tidak tinggal di Indonesia lagi. “ Saya harus sukses agar bisa tinggal di luar
negeri “ itulah yang dulu saya ucapkan berkali – kali kepada seorang pria di
balik cermin, iya itu saya sendiri. Sampai akhirnya setelah saya menonton Stand
Up Comedy Pandji dan membaca bukunya yang berjudul “ Nasional is Me “. Pandji selalu membanggakan Indonesia di setiap
penampilan dan di isi buku miliknya, yang membuat saya sadar bahwa Indonesia tidak seburuk apa yang saya pikirkan
selama ini, dalam lagu Rap Pandji beliau dapat menggugah Jiwa Nasionalis
diri saya yang lama terpendam.
Sama
seperti apa yang Pandji pernah katakana, “ Kita terkadang melihat Indonesia
dari satu sisi saja “ atau dalam lagunya “ Dari luar kita sering menilai,
jelek di cerca bagus tak jadi bahan cerita “, kita hampir tidak pernah
melihat sisi Indonesia dari hal bagusnya. Seperti suasana di kota-kota yang membuat saya sadar bahwa Indonesia tidak
seburuk yang saya bayangkan, dantaranya.
1. Merayakan tahun baru di Pantai Pasir Putih Anyer.
Entah sengaja
atau tidak, malam itu semua lampu di pantai dimatikan, saat pukul menunjukan
00:00 WIB barulah cahaya dari kembang api ramai terlihat jelas, ditambah
dinginnya angin pantai dan suara bising dari motor masyarakat menambah suasana
heboh dan meriah kala itu, Amazing.
2. Makan jangung bakar di Peninjauan Mancak Kabupaten
Serang.
Duduk diatas tikar
sewaan di bawah rindangnya pohon sambil menikmati jagung bakar dan melihat
pemandangan hijau Peninjauan yang terlihat seperti kita berada diatas awan,
seakan sangat tidak masuk akal ada tempat seperti itu di wilayah Mancak, gak
kalah sama puncak lah, Gila!
3. Jalan – jalan di trotoar Kota Cianjur Jawa Barat sore
hari.
Jalan di trotoar
Kota Cianjur di sore hari adalah pengalaman yang unik, jauh beda dari Kota saya
Cilegon yang dari pagi sampai malam sangat panas, walau di Kota Cianjur siang
terasa panas, tapi di sore hari hawa sejuk begitu terasa, saya sering dan tidak
ragu untuk menyempatkan jalan – jalan di Kota Cianjur walau saya sedang memakai
sepatu creepers yang memiliki hak tinggi 5 cm, berat sepatu terbalas dengan
sejuknya hawa Cianjur.
4. Minum Berbagai Kopi sambil nongkrong di SBC
Street Booth
Coffee adalah salah satu café yang menyediakan berbagai kopi, dari Kopi Aceh
sampai Kopi Toraja ini berada di Pusat Jajanan Pondok Tiara Cinanggung Serang,
Café yang semi outdor tempatnya tidak begitu luas, namun saya bisa betah diam
di café ini sampai larut malam walau sendirian, entah sekedar nongkrong atau
nulis materi Stand Up Comedy. Minuman yang pasti saya pesan ketika kesana
adalah Teh Tarik, suasana malam yang dingin menjadi hangat dengan Teh Tarik.
Dan suasana yang
sampai sekarang tidak bisa terkalahkan di hati saya.
5. Suasana Langit Senja di Taman Cikapayang Dago
Bandung.
Niat awal hanya
ingin mengobrol dan nongkrong setelah lelah berjalan – jalan menelusuri
Bandung. Duduk di Taman Cikapayang Dago menikmati Tahu Gejrot seharga
Rp.5,000.- dan ditemani anak Skaters Bandung yang bolak balik di hadapan saya
dan bergaya menggunakan Skateboardnya. Langit semakin jingga, sore berganti
senja, dan entah kenapa senja saat itu terasa lebih lama dari senja biasanya,
jika saya melihat senja di Pantai Anyer atau Pantai Merak hanya sekitar 1 atau
2 menit saja, di kalaitu sekitar 6 sampai 7 menit menikmati senja itu, Moment
yang saya rindukan.
Maka
dari sekarang marilah kita melihat sisi positif dari Indonesia, mari kita
membuat perubahan untuk Indonesia, bukan menuntut perubahan.
True Story, saya pernah mendengar berita
di Jakarta ketika saya sedang shoting “Api
Kecil“ di “ Kompas TV ”, ada
berita 7 mahasiswa berdemo, 7 mahasiswa! Sekali lagi saya ulangi,
7 mahasiswa! Menuntut perubahan. Dan kemarin saya baca Koran, di berita
itu tidak di sebutkan berapa orang yang berdemo tetapi di fotonya saya melihat
hanya ada 5 orang, 4 orang memegang sepanduk dan 1 orang memegang toa, 5
orang, sekali lagi 5 orang! Menuntut perubahan. Buat saya, di
banding 5 orang atau 7 mahasiswa melakukan orasi untuk menuntut perubahan jauh
lebih baik jika ada 1 Pemuda menciptakan perubahan, di banding 5-7 orang
MENUNTUT perubahan, jauh lebih baik 1 Pemuda MENCIPTAKAN perubahan. Iya di
banding MENUNTUT jauh lebih baik MENCIPTAKAN.
Beberapa
teman saya selalu berkata, “ Saya hanya “
iya “ Saya hanya “ seperti “Saya hanya mahasiwa “ atau “ Saya hanya rakyat biasa “ atau “ Saya hanya anak muda “ lalu “ Bagai
mana bisa menciptakan perubahan? “. Untuk kalian yang berkata seperti itu,
kalian harus pergi ke Taman Makam Pahlawan Surabaya, di sana banyak nisan yang
hanya bertuliskan “Pemoeda“. Entah
puluhan atau bahkan ratusan nisan yang hanya bertuliskan “Pemoeda”. Tidak ada yang tahu pasti identitas mereka. Saya yakin mereka hanya rakyat biasa, mereka hanya anak muda, namun merekalah
pemuda yang menciptakan perubahan, pemuda yang berjuang melawan penjajah untuk
satu Perubahan Indonesia. Sekarang
apakah kita masih tidak punya malu dengan mengucapkan “ Saya hanya ” ? masihkah kita berani mengucapkan “ Saya hanya “ ketika ingin menciptakan
perubahan?! Tataplah nisan bertuliskan “Pemoeda”
itu, tataplah dengan dalam. Merekalah Inspirasi dan pahlawan sesungguhnya. #BeraniMengubah.
SELAMAT HARI PAHLAWAN, 10 NOVEMBER 2012
By : Aldi S
Arahman
Add :
facebook.com/aldisuherlandi
follow : @kangalsutizna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar